Bagaimana ujian di negara lain?

Tidak hanya Indonesia yang melangsungkan ujian akhir tingkat nasional untuk meluluskan siswa-siswinya.

Berikut adalah tata cara dan sistem penyelenggaraan ujian nasional di beberapa negara selain Indonesia dilansir dari Local School Network 

1. Hongkong

Pada 2012, Hong Kong Diploma of Secondary Education (HKDSE) dirancang untuk diambil setelah 6 tahun sekolah menengah

Hal tersebut terdiri dari empat pelajaran inti yaitu Bahasa Cina, Bahasa Inggris, Matematika, dan 2-3 mata pelajaran pilihan. Penilaian terdiri dari angka 1-5, dengan pencapaian tertinggi sebesar 5.

Hongkong juga menetapkan Penilaian Potensi Dasar (BCA) yang terdiri dari Bahasa Cina, Bahasa Inggris, dan Matematik

Penilaian ini memiliki dua komponen yaitu penilaian siswa (sistem online) dan penilaian sistem wilayah dengan cara tes tertuli

2. Belanda 

Di Belanda, para siswa dengan usia 15 tahun mengikuti ujian akhir yang diselenggarakan secara nasional

Tes ujian akhir tersebut menguji kemampuan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan. Ini terjadi pada siklus pertama ujian nasional

Pada siklus kedua, siswa mengalami ujian terminal khusus

- VMBO yaitu kualifikasi pendidikan menengah pra-kejuruan. Ujian ini terdiri dari komponen umum wajib (Belanda, Inggris, Studi Sosial I, Pendidikan Jasmani dan Seni I), komponen opsional dan komponen khusus sektor (dipilih dari teknik dan teknologi, perawatan dan kesejahteraan, bisnis atau pertanian

- HAVO yaitu kualifikasi pendidikan menengah umum. Kualifikasi ini terdiri dari komponen umum seperti pada VMBO, komponen khusus dan komponen opsional yang dipilih dari kombinasi subjek: sains dan teknologi, sains dan kesehatan, dan ekonomi dan masyarakat. Selain itu, siswa juga harus menuliskan proyek yang diperkirakan akan menghabiskan waktu 80 jam dalam pengerjaanny

- VWO yaitu kualifikasi pra-universitas. Pengerjaan ujian kualifikasi ini sama dengan HAVO namun dengan beban studi yang lebih besar.

3. Perancis 

Siswa pendidikan menengah bawah berakhir masa studinya saat umur 15 tahun ketika ia mengambil ujian cuti menengah bawah, brevet, yang terdiri dari tes bahasa Perancis, matematika, sejarah, geografi, dan pendidikan kewarganegaraan

Hal tersebut juga bersamaan dengan penilaian berkelanjutan dari 13-15. Setelah satu tahun pendidikan menengah atas, siswa dapat melanjutkan atau menghentikan pendidikan merek

Siswa yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan menengah atas dapat memilih Baccalauréate, brevet teknis atau sertifikat kejurua


4. Selandia Baru

The National Certificate of Educational Achievement (NCEA) merupakan kualifikasi utama di semua tingkatan sekolah menengah atas

Adanya ini memungkinkan beragam siswa di berbagai kursus di sekolah untuk memiliki prestasi untuk diakui dan dilaporka

Siswa akan memperoleh kredit menuju NCEA setelah menyelesaikan tahun 11 atau tahun terakhir wajib belajar

Kursus yang disetujui untuk dipilih oleh para siswa tercantum dalam New Zealand Qualification Network (NZQF)

NCEA dimaksudkan untuk menjadi catatan komprehensif tentang pencapaian siswa dan landasan peluncuran untuk pembelajaran berkelanjutan dan karir siswa di masa depa

Hal ini berdasar pada standard an melengkapi penilaian eksternal dengan penilaian internal di semua mata pelajaran sekolah konvensional di tiga tingkatan

NCEA level 1 atau setara dengan tahun 11, NCEA level 2 setara dengan tahun 12, dan NCEA level 3 yang setara dengan tahun 1


5. Finlandia 

Siswa yang berusia 18-19 tahun di Finlandia mengikuti ujian matrikulasi. Ujian ini terdiri dari setidaknya empat tes:

- Bahasa ibu (wajib diambil)

- Tiga tes wajib lainnya dari bahasa nasional kedua, bahasa asing, matematika, dan satu tes dari sains atau humaniora

- Satu tes mata uji opsional

tirto.id - dsl

Penulis : Dinda Silviana Dewi

Editor : Agung DH